2014 sudah berlalu dan lembaran baru ditahun yang baru pun sudah dimulai. Di tahun 2015 ini kita harus benar-benar bekerja keras untuk diri sendiri dan pastinya untuk bangsa Indonesia. Karena ditahun ini Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean atau yang dikenal dengan istilah MEA.
Apa itu MEA? Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan stabilitas
perekonomian dikawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah
dibidang ekonomi antar negara ASEAN. Dengan demikian akan terjadi gempuran atas barang, jasa, investasi, dan
modal, serta adanya penghapusan tarif bagi perdagangan antarnegara ASEAN. Hal
ini akan membuat persaingan pasar global semakin kuat. Para pengusaha
diharapkan memiliki persiapan agar mampu bersaing dengan negara yang tergabung
dalam ASEAN. Dengan adanya pasar bebas ASEAN, maka dengan bebas dan mudahnya
produk-produk luar akan masuk ke Indonesia sehingga akan memunculkan persaingan
dengan produk lokal. Jika
tidak diantisipasi, maka produk lokal akan tergerus dengan gempuran produk dari
negara-negara lain. Untuk itu para pelaku usaha harus memiliki kesadaran agar
mampu mengelola dan mengembangkan bisnisnya agar tidak kalah dengan persaingan
pasar bebas ASEAN.
Selain
bebas masuknya produk ke dalam negeri, Menurut Staf Khusus Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, MEA mensyaratkan adanya
penghapusan aturan-aturan yang sebelumnya menghalangi perekrutan tenaga kerja
asing. Ia menambahkan bahwa MEA akan
lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta
profesi di Indonesia yang tertutup atau minim tenaga asingnya. Maka dari itu
diharapkan tenaga kerja Indonesia lebih bersiap mengahadapi persaingan dengan
pekerja-pekerja asing. Dengan tetap meningkat kualitas serta mental yang kuat
agar tenaga kerja kita tidak kalah saing dengan tenaga kerja asing.
Tantangan
bisnis apa saja yang akan dihadapi oleh para pengusaha dengan adanya MEA 2015?
1. Persaingan Pasar
Indonesia
menjadi salah satu target pasar ASEAN karena jumlah penduduk yang besar dan
memiliki banyak potensi sehingga menjadikan Indonesia sebagai konsumen
potensial bagi produk-produk ASEAN. Tentu saja ini akan mengakibatkan
persaingan pasar yang semakin luas dan ketat. Pasar lokal tidak hanya bersaing
dengan pemain lokal, tetapi juga bersaing dengan pengusaha yang berasal dari
negara ASEAN untuk menarik perhatian konsumen di pasar lokal.
Apabila
kita tidak mendorong daya saing dan nilai tambah atas barang/produk yang
diproduksi, maka kita hanya menjadi obyek kemajuan pembangunan di kawasan
tanpa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Karena itu, program kebijakan daya
saing menjadi perhatian khusus pemerintah, diantaranya dengan memperkuat UKM nasional
sehingga memiliki daya saing yang tinggi, inovatif, kreatif, dan mampu
memperluas pasar.
2. Persaingan Produk
Dengan
diberlakukannya MEA 2015 dimana ASEAN menjadi pasar tunggal dan kesatua n basis
produksi, maka akan terjadi free flow atas barang, jasa, produksi,
investasi dan penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN. Dengan
dibanjirinya pasar lokal dengan produk dari negara ASEAN akan mempengaruhi laju
produksi lokal. Terlebih, jika produk lokal tersebut tidak memenuhi standar,
baik dari segi kemasan, kualitas produk, atau legalitasnya. Tentu saja ini akan
membawa dampak yang signifikan bagi para pengusaha lokal jika tidak segera
diatasi.
Agar berhasil masuk dalam jaringan produksi global diperlukan dukungan dan pengetahuan yang memadai. Dalam hal ini pengusaha diharapkan untuk meng-upgrade pengetahuan dan skill mereka di berbagai bidang. Tidak hanya memperluas pasar sebesar-besarnya, tapi bagaimana produknya dapat diterima secara global. Produk yang dihasilkan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan, misal dari segi kelayakan, kesehatan/keamanan, serta pengemasan.
3. Sumber Daya Manusia
Penyebab
sulitnya sebuah bisnis berkembang tidak hanya disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dan ketrampilan usaha. Tenaga kerja yang kurang memadai dan tidak
berorientasi pada pengembangan juga dapat mengakibatkan bisnis berjalan di
tempat. Kualitas SDM dapat ditingkatkan untuk menunjang bisnis yang
dijalankan. Peningkatan kualitas dapat melalui pelatihan dan pengembang skill
bisnis, baik manajemen, keuangan dan lainnya.
Lalu apakah Indonesia siap
menjalankan MEA ke depannya? Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu
Krisnamurth, Tidak ada kata selain kata “harus siap”. Tetapi masih ada 4
permasalahan yang menjadi kendala bagi bangsa ini, baik dengan atau tanpa adanya
MEA. Permasalahan itu adalah soal infrastruktur, keahlian tenaga kerja, energi,
serta kemudahan berbisnis.
Dilihat dari opprtunity, Indonesia
adalah yang paling lengkap. Hal itu bisa dilihat dari beberapa fakta: ekonomi
Indonesia di kawasan ini yang terbesar, penduduknya sangat banyak, GDP juga
paling tinggi. Di sisi lain, Indonesia memiliki keragaman yang sangat tinggi.
Hal itu tentu akan membuat pasar Indonesia menjadi kian menarik. Dari sisi
suplai dan produksi, Indonesia mempunyai sumber daya alam, kemampuan buruh,
investasi yang pesat dan basis produksi. Perlu diingat, Indonesia juga
mempunyai kemapanan secara sosial politik dan negara demokrasi yang besar.
Lantas,
apa yang menjadi peluang bisnis di Indonesia pada tahun 2015 ini?
1. Peluang Bisnis Properti
Bisnis
Properti Indonesia menjadi salah satu investasi favorit saat ini. Tidak hanya
investor dari domestik, tetapi investor asing juga sedang membidik beberapa
daerah di Indonesia. Beberapa kalangan memperkirakan
pertumbuhan bisnis properti pada
2015 akan mengalami perlambatan. Namun, para pengembang memiliki strategi
masing-masing dalam menghadapi pasar properti 2015.
CEO Win Properties Amrit Lakhiani menyatakan, pertumbuhan properti di Indonesia secara umum masih dalam tahap pemulihan, setelah sebelumnya mengalami penurunan pada 2014. Meski demikian, minat dan daya beli konsumen diyakini akan terus naik dan mengalami peningkatan pada 2015.
Namun untuk mendongkrak angka penjualan, pengembang harus pandai-pandai memberikan reward pada calon pembeli baik berupa perpanjangan termin pembayaran, subsidi down payment, hingga subsidi bunga untuk transaksi dengan cara bayar KPR.
Sedangkan menurut Director of Residential Service Coldwell Banker Commercial, Fransiska Hendri, pada 2015 pertumbuhan properti secara umum di Indonesia diperkirakan akan mencapai kisaran 20-25 persen. Ia menambahkan bahwa harga properti di Indonesia masih terhitung baik dan tidak akan mengalami penurunan seperti halnya yang terjadi di negara lain dikarenakan para pembeli properti di Indonesia masih cukup banyak yang tidak menggunakan fasilitas kredit perbankan sebagai sumber pembiayaan.
2. Peluang Bisnis Online Shop
Menurut beberapa pelaku bisnis, trend bisnis di tahun 2015 tidak akan berubah dan sama dengan trend bisnis di tahun 2014 kemarin dimana bisnis online masih menjadi peluang bisnis yang paling banyak diminati. Bisnis online yang sangat fleksibel, hemat waktu, bisnis yang tanpa ada ruang pemisah ruang dan waktu, menurut beberapa kalangan pelaku bisnis menjadikan bisnis online ini menjadi pilihan terbaik para pelaku bisnis di tahun 2015. Di sisi lain dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi terutama teknologi perangkat komunikasi menjadikan para pelaku bisnis menjadi sangat terbantukan baik ketika mereka harus memantau setiap transaksi maupun komunikasi dengan para pelanggan mereka dan dengan fakta inilah maka bisnis online masih menjadi trend bisnis di tahun 2015.
Bisnis online
bisa dijalankan dengan modal minimal, sehingga dapat menekan biaya produksi dan
operasional pemasaran. Jangkauan internet yang luas tanpa ada batasan ruang dan
waktu memungkinkan menghemat tenaga dan pikiran jika dibandingkan hanya
menjalankan model bisnis tradisional saja. Selain itu, kemampuan setiap
individu dari pelaku usaha dalam menerapkan strategi bisnis juga menentukan
tingkat kesuksesan dalam menjalankan bisnis ini.
Sisi lain perkembangan teknologi perangkat komunikasi adalah fungsinya semakin kompak dan lengkap. Ini sangat membantu ketika harus memantau setiap transaksi maupun komunikasi dengan para pelanggan. Anda dapat mengetahui setiap perkembangan usaha online dari mana saja, kapanpun, dan pada kondisi apa saja. Ini yang membuat hidup anda lebih menyenangkan karena akan memanfaatkan waktu lainnya untuk hal-hal yang berguna.
Sumber:
