Jumat, 17 Oktober 2014

Proposal Bisnis Fotocopy


  • Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin berkembangnya zaman maka akan semakin berkembang juga teknologi yang digunakan. Dengan semakin berkembangnya teknologi maka akan mempermudah manusia dalam melakukan segala aktivitasnya. Misalnya saja mesin fotocopy. Mesin ini sangat membantu para pelajar, mahasiswa maupun karyawan kantor untuk menyalin dokumen secara berulang dan dalam waktu yang sangat singkat.
Karna banyaknya permintaan masyarakat terutama pelajar/mahasiswa akan jasa fotocopy ini membuat para pembisnis melirik mesin fotocopy ini sebagai salah satu usaha bisnis yang menguntungkan. Usaha ini sangat menarik karena hanya dengan modal mesin fotocopy saja sudah bisa menjalankan bisnisnya. Selain mesin fotocopy yang dibutuhkan tentunya para pegawai juga harus ahli dalam memfotocopy dokumen dengan rapi.
Saya berencana akan membuka bisnis fotocopy. Saya membuka bisnis ini karena ketika saya ingin memerlukan jasa fotocopy saya harus menempuh jarak yang lumayan jauh. Itu sebabnya saya ingin membuka usaha jasa fotocopy disekitar rumah saya. Selain karna jarak, saya juga memiliki peluang bisnis yang bagus dikarenakan tempat usaha yang strategis. 
  • Profil Perusahaan
Saya akan membuat usaha fotocopy dengan nama “Lancar Jaya Fotocopy”. Nama tersebut diambil agar usaha saya tetap lancar dan semakin jaya atau berkembang. Usaha tersebut berada di Jalan Inspeksi Kali Sunter No. 21. Lokasi tersebut sangat strategis karena berdekatan dengan sekolahan, yaitu SMP Jembatan Baru. Selain itu, didaerah sekitarpun belum ada yang menyediakan jasa fotocopy sehingga tidak banyak saingan yang akan saya hadapi.

  • Jenis Usaha
Jenis usaha yang akan saya jalani yaitu usaha fotocopy. Selain memfotocopy dokumen, saya juga akan menyediakan jasa untuk menscan dokumen, menjilid dokumen, laminating serta menyediakan berbagai macam ATK (Alat Tulis Kantor) seperti buku, pensil, pulpen, dan lain sebagainya.

  • Target Pasar
Target utama saya ialah pelajar. Karena memang lokasi usaha saya berdekatan dengan sekolahan, sehingga memudahkan para pelajar yang ingin memfotocopy, menscan atau melaminating dokumen. Selain para pelajar target lainnya ialah masyarakat sekitar yang membutuhkan jasa fotocopi.
  • Keuangan/Modal Awal

 Modal Awal saya sebesar Rp. 40.000.000, dimana:
> Rp. 35.000.000 untuk membeli mesin fotocopy
> Rp.  2.000.000 untuk membeli etalase
> Rp.  1.000.000 untuk membeli kertas
> Rp.  2.000.000 untuk membeli perlengkapan ATK

Target pendapatan yang ingin saya dapatkan perharinya adalah sebesar Rp. 300.000


Demikian proposal usaha fotocopy yang saya buat. Semoga apa yang ditulis dalam proposal ini dapat dengan mudah dimengerti.

Kamis, 09 Oktober 2014

Kisah Sukses Perancang Busana Muslim Termuda, Dian Pelangi


Siapa yang tidak mengenal dian pelangi? Seorang perancang busana muslim yang sangat sukses di usia mudanya. Nama lengkapnya ialah Dian Wahyu Utami. Ia lahir di Palembang pada tahun 1991.

Anak ke dua dari empat bersaudara ini melanjutkan usaha kedua orang tuanya yang sudah dirintis sejak lama. Dian, begitulah nama panggilannya, merupakan lulusan dari SMKN 1 Pekalongan. Ia mengambil jurusan tata busana. Dari situlah ia mulai tahu bagaimana caranya belajar menjahit, mendesign dan lainnya. Setelah lulus dari SMK, Dian melanjutkan pendidikannya di Ecole Superieur des Arts et Techniques de la Mode (ESMOD) selama setahun. Setelah itu ia juga sempat mengambil kursus bahasa Arab di Kairo, Mesir.
Dian yang sejak kecil sudah menggunakan hijab, ia ingin merubah pandangan orang tentang hijab. Ia ingin mengubah pandangan hijab yang menurut orang kuno/kampungan menjadi stylish dan modern. Dan sekarang, sudah banyak muslimah yang menggunakan hijab yang terinspirasi dari karya-karyanya. Bahkan tidak hanya muslimah saja yang memakai karyanya, tetapi banyak yang tidak mengenakan hijabpun memakai hasil karya dian pelangi yang stylish dan modern ini.

Dian sangat suka dengan gaya busana timur tengah, sehingga ia menjadi termotivasi untuk mendesain busana muslim. Ciri khas busana dari Dian pelangi yaitu corak warna-warni sesuai dengan nama labelnya “DIAN PELANGI”. Dian biasanya menggunakan kain lokal asli Indonesia yaitu seperti tenun, songket, batik dan juga jumputan asli palembang. Dan busana yang akhir-akhirnya ini banyak peminatnya adalah busana casual dari bahan kaos yang dijumput (tie die) karena memang busanyanya simple dan tidak terlalu mahal.
Karyanya tak hanya eksis di dalam negeri saja tetapi sudah sampai di mancanegara. Pada Jakarta Fashion Week 2010 dian memamerkan hasil koleksinya pada ajang tersebut. Pada saat itu dian merupakan pendatang baru. Pada ajang itu membuat dian semakin dikenal oleh masyarakat hingga akhirnya banyak undangan fashion show ke luar negeri. Bahkan karyanya sempat dilirik oleh Kementrian Pariwisata untuk dibawa ke London, Inggris dalam acara ‘Indonesia Is Remarkable’ di Harrods. Dan pada Januari tahun 2014 ini, dia tampil di Haute Arabia High Tea 2014 di London, Inggris. Dan sekitar bulan September 2014, Dian juga berencana mengusung rancangannya ke New York Fashion Week.

Dian Pelangi memiliki beberapa jenis produk, antara lain Dian Pelangi, Dian Pelangi Bridge, DP by Dian, dan Dian Pelangi Kids. Katagori mass product dengan harga berkisar Rp. 50.000 sampai Rp. 400.000, dan special product Rp. 500.000 sampai Rp. 3.000.000. Dian Pelangi memiliki sekitar 50 orang karyawan di Jakarta, dan sekitar 300 orang karyawan di Pekalongan. Dan total produksi dalam sebulan sekitar 1.000 potong baju.

Dian Pelangi memiliki sekitar 13 butik yang tersebar di Indonesia, antara lain di Kemang, Bintaro, Pekalongan, Surabaya, Bandung, Aceh, Medan, Batam, Palembang, Pekanbaru, Yogyakarta, Makasar, dan Balikpapan. Selain di Indonesia, Dian Pelangi juga memiliki butik di Malaysia. 

Berikut adalah karya-karya Dian Pelangi