Kamis, 27 November 2014

Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan


Siapa sangka perempuan yang hanya lulusan SMP ini bisa menjadi Menteri pada kabinet kerja Presiden Joko Widodo. Susi Pudjiastuti namanya. Susi dipercaya oleh Jokowi untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019. Ulet dan tekun dalam menjalankan bisnisnya mengantarkan Susi sukses pada bisnis perikanan dan penerbangan. Susi merupakan seorang pendiri sekaligus presiden PT ASI Pudjiastuti Marine Product yang merupakan perusahaan pengekspor hasil perikanan. Dan sekaligus pemilik PT ASI Pudjiastuti Aviation yang merupakan maskapai penerbangan Susi Air. Susi mengawali bisnisnya dengan menjadi seorang pengepul ikan di Pangandaran. Tak mau hanya menjadi pengepul ikan saja, ia ingin mengembangkan bisnisnya hingga ke kota besar terutama Jakarta. Mula-mula Susi hanya menyewa truk dengan sistem pendingin es batu untuk membawa ikan-ikannya ke Jakarta, dan akhirnya setelah bisnisnya ini berjalan sukses ia mampu membeli sendri truk tersebut.

Walaupun sukses menjalankan bisnisnya, Susi mengaku gagal dalam hal asmaranya.  Wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 ini telah tiga kali menikah. Dan ketika bersama Christian von Strombeck (mantan suami Susi yang ke-3), Susi mendapat inspirasi untuk membuat bisnis penerbangan. Christian merupakan seorang ekspatriat yang pernah bekerja di IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara yang sekarang bernama PT DI). Dengan Christianlah Susi mempunyai keinginan untuk memiliki sebuah pesawat dengan tujuan mengangkut hasil perikanan ke Jakarta. Karena jika menggunakan pesawat, hasil perikanan akan cepat sampai di tujuan dan ikan-iukan tersebut pun masih terlihat segar. Berbeda jika dikirim lewat darat yang waktu perjalanannya hingga sembilan jam dari Pangandaran ke Jakarta tentu akan membuat ikan-ikan tersebut mati dan harga jualnya pun pasti akan jatuh.

Dengan meminjam uang sebesar 47 miliar ke Bank, Susi langsung membuat landasan pesawat serta membeli dua pesawat Cessna Grand Caravan. Namun baru sebulan dipakai, ketika itu terjadi bencana tsunami di Aceh. Dua pesawat susi dikirim ke Aceh untuk membantu mendristribusikan makanan kepada korban tsunami. Dan pesawat susi merupakan pesawat pertama yang mencapai lokasi bencana tsunami di Aceh.

Sekarang Susi telah memiliki 50 unit pesawat, diantaranya jenis Grand Caravan 208B, Piaggio Avanti II, Pilatus Poter, serta Diamond DA 42. Dan kebanyakan pesawat tersebut dioperasikan di luar Jawa, seperti Papua dan Kalimantan. Susi Air mempekerjakan 175 pilot asing dari 179 pilot. Dan menurut nasional kompas.com, Pada 2012 lalu, Susi Air meraup pendapatan mencapai Rp 300 miliar dan telah melayani lebih dari 200 penerbangan perintis di Indonesia.

Dan semenjak Susi diberi amanah sebagai menteri oleh Presiden Jokowi, Susi melepaskan semua jabatannya untuk tetap berfokus menjadi menteri. Karena menurutnya masih banyak tugas di kementrian yang harus segara dia selesaikan.Salah satu tugasnya adalah ia ingin menyelesaikan masalah pengkapan ikan oleh kapal asing secara ilegal di wilayah NKRI. 

Sumber:

Sabtu, 22 November 2014

Bin House



Bin House didirikan sejak tahun 1986 oleh seseorang perempuan keturunan Tionghoa, yaitu Josephine Werratie Komara yang biasa dipanggil dengan sebutan Obin. Kain-kain produksi Bin house merupakan hasil modifikasi kain tradisional Indonesia dari berbagai daerah. Dengan sentuhan kreatifnya, kain-kain itu dibuat dengan tampilan modis agar terkesan kekinian namun tetap berpegang teguh pada pakem yang sudah ada.
 
Kain-kain dari Bin House dikerjakan oleh pengrajin Indonesia yang sudah profesional. Selama bertahun-tahun Bin House konsisten menghasilkan karya kain dengan kumpulan teknik-teknik kreatif dan inovatif yang menggunakan berbagai metode termasuk kombinasi bordir, teknik batik, tenun, pewarna alami agar kelihatan kain unik, kaya nuansa, lebih jelas, dan memiliki pesona sendiri. Pekerjaan dimulai dari pemilihan dan pengolahan serat menjadi benang, kemudian mempersiapkan benang untuk di tenun dengan menggunakan alat yang digerakkan tangan. Dan yang lebih menarik lagi bahwa kain-kain tersebut dikerjakan tanpa bantuan mesin modern sehingga waktu pengerjaan setiap kain memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan dan membutuhkan pekerja yang cukup banyak. Setiap bulannya Bin House mampu menghasilkan sekitar 20.000 meter kain dengan lebih dari 2500 pengrajin kain di berbagai daerah di Indonesia. Harga yang ditawarkanpun relatif mahal mengingat bahwa tingkat kesulitan yang dialami karna tidak menggunakan bantuan mesin modern. 



Bin House membuka toko pertama di Jakarta yaitu di Jalan Purworejo (ex Jalan Teluk Betung) No. 10, Menteng. Dan tersebar outlet lainnya di jakarta yang terdapat di Plaza Indonesia, Grand Indonesia, dan Kemang Raya. Selain di Jakarta, Bin House juga mempunyai outlet di Bali. Dan bukan hanya di dalam negeri saja, Bin House juga membuka outlet di Singapore dan Jepang. Karyanya bukan hanya ada di Asia namun saat ini sudah menembus pasar Eropa, Amerika, dan Timur Tengah. 


Sumber:



Minggu, 16 November 2014

Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) "Lancar Jaya Fotocopy"



Semakin berkembangnya zaman maka akan semakin berkembang juga teknologi yang digunakan. Dengan semakin berkembangnya teknologi maka akan mempermudah manusia dalam melakukan segala aktivitasnya. Dengan memanfaatkan teknologi yaitu mesin fotocopy, maka usaha membuka bisnis fotocopy bisa dijadikan salah satu pilihan bisnis yang cukup menjanjikan. Nama usaha kami adalah “Lancar Jaya Fotocopy”. Untuk memulai sebuah perencanaan dalam membuka usaha fotocopy,terlebih dahulu kita harus menganalisi 3 strategi pemasaran yaitu Segmentasi, Targeting, dan Positioning.

 1. Segmentasi

     Segmentasi Geografis 

Lokasi yang akan kami tempati dalam usaha ini yaitu di Jalan Inspeksi Kali Sunter (Daerah Jakarta Utara), dimana didaerah tersebut dekat dengan SMP Jembatan Baru, Perkantoran dan pemukiman penduduk.
      
   Segmentasi Demografis

Usaha fotocopy ini dibutuhkan oleh semua kalangan dari tua-muda, kalangan atas-bawah, hampir di semua daerah membutuhkan usaha Fotocopy. Sasaran utamanya adalah para pelajar SMP Jembatan Baru, Karyawan perkantoran di daerah sekitar maupun masyarakat sekitar yang membutuhkan jasa fotocopy untuk menyalin dokumen, menscane dokumen, nge-print dokumen, menjilid dokumen dan membeli perlengkapan sekolah atau kantor seperti buku, pensil, pulpen, spidol, map, penghapus, lem dan berbagai macam ATK lainnya.

  Segmentasi Psikografis
     Secara psikografis, usaha fotocopy ini tidak memandang orang berdasarkan kelas social, gaya hidup, maupun kepribadian seseorang, semua kalangan yang membutuhkan jasa fotocopy bisa menjadi konsumen pada usaha kami.
 

 2. Targeting

Segmen pasar usaha fotocopy ini yaitu:

a.       Pelajar
Salah satu target utama dari “Lancar Jaya Focopy” yaitu pelajar SMP Jembatan Baru, karena pelajar sangat membutuhkan usaha fotocopy untuk menyalin dokumen, print dokumen, scan dokumen, laminating dan membeli perlengkapan sekolah yang dibutuhkan. Contohnya saja sekarang ini banyak pelajar yang lebih memilih memfotocopy buku daripada membeli bukunya.

b.      Karyawan Perkantoran
Dengan dekatnya lokasi “Lancar Jaya Fotocopy” dengan Perkantoran memungkinkan para karyawan yang membutuhkan jasa fotocopy ini dengan mudah mendapat pelayanan dari kami.

c.       Masyarakat Sekitar
Karena belum adanya usaha fotocopy disekitar pemukiman penduduk, maka dengan mudah masyarakat bisa mendapatkan pelayanan fotocopy dari kami.

 3. Positioning

 
Market Leader 

Pada usaha focopy ini, jasa yang sering diminta oleh konsumen adalah jasa fotocopy (menyalin banyak dokumen). Karena memang aktivitas utama dari usaha ini adalah memfotocopy dokumen, dan kami selalu memberi pelayanan yang terbaik buat para konsumen dengan memberikan tempat yang aman dan nyaman yaitu dengan ruangan yang bersuhu dingin atau menggunakan ac agar para konsumen tidak kepanasan dalam menunggu, memberikan kualitas yang terbaik serta harga yang ditawarkan relatif murah. Sehingga para konsumenpun akan mempercayai kami dengan datang lagi ke toko kami.
  
 Market Challeger

Karena masih kurangnya usaha sejenis yang ada di daerah sekitar sehingga pesaing didalam pasar tidak terlalu berpengaruh pada jalannya usaha kami. Hal ini kami manfaatkan dengan baik yaitu selalu memberi pelayanan yang terbaik kepada pelanggan agar tetap menjadi konsumen kami. Dengan dikitnya pesaing membuat pendapatan kami serta keuntungan yang kami peroleh semakin besar. Tetapi kami juga harus waspada jikalau muncul saingan yang ada di dearah sekitar.

 Slogan 

Slogan dari usaha fotocopy kami yaitu “Berkualitas, Cepat, Murah dan Nyaman”. Artinya adalah bahwa pelayanan yang diberikan langsung oleh tenaga yang sudah ahlinya sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diminta, cepat dan tanggap dalam melayani, harga yang diberikan relatif murah serta tempat/ruangan AC yang membuat konsumen nyaman jika berkunjung ke Toko “Lancar Jaya Fotocopy”


Sumber:
http://ahdasaifulaziz.blogspot.com/2011/06/studi-kelayakan-bisnis-fotocopy-mantab.html