Bin
House didirikan sejak tahun 1986 oleh seseorang perempuan keturunan
Tionghoa, yaitu Josephine Werratie Komara yang biasa dipanggil
dengan sebutan Obin. Kain-kain produksi Bin house merupakan hasil modifikasi kain
tradisional Indonesia dari berbagai daerah. Dengan sentuhan kreatifnya,
kain-kain itu dibuat dengan tampilan modis agar terkesan kekinian namun tetap
berpegang teguh pada pakem yang sudah ada.
Kain-kain dari Bin
House dikerjakan oleh pengrajin Indonesia yang sudah profesional. Selama
bertahun-tahun Bin House konsisten menghasilkan karya kain dengan kumpulan
teknik-teknik kreatif dan inovatif yang menggunakan berbagai metode termasuk
kombinasi bordir, teknik batik, tenun, pewarna alami agar kelihatan kain unik, kaya
nuansa, lebih jelas, dan memiliki pesona sendiri. Pekerjaan
dimulai dari pemilihan dan pengolahan serat menjadi
benang, kemudian mempersiapkan
benang untuk di
tenun dengan menggunakan alat yang digerakkan tangan. Dan yang lebih menarik lagi bahwa kain-kain
tersebut dikerjakan tanpa bantuan mesin modern sehingga waktu pengerjaan setiap kain memakan
waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan dan membutuhkan pekerja yang cukup
banyak. Setiap bulannya Bin House mampu menghasilkan sekitar 20.000 meter kain
dengan
lebih dari 2500 pengrajin kain di berbagai daerah di Indonesia. Harga yang
ditawarkanpun relatif mahal mengingat bahwa tingkat kesulitan yang dialami
karna tidak menggunakan bantuan mesin modern.
Bin House membuka
toko pertama di Jakarta yaitu di Jalan Purworejo (ex Jalan Teluk Betung) No.
10, Menteng. Dan tersebar outlet lainnya di jakarta yang terdapat di Plaza Indonesia,
Grand Indonesia, dan Kemang Raya. Selain di Jakarta, Bin House juga mempunyai
outlet di Bali. Dan bukan hanya di dalam negeri saja, Bin House juga membuka
outlet di Singapore dan Jepang. Karyanya bukan hanya ada di Asia namun saat ini
sudah menembus pasar Eropa, Amerika, dan Timur Tengah.
Sumber:


Tidak ada komentar:
Posting Komentar