Sabtu, 22 November 2014

Bin House



Bin House didirikan sejak tahun 1986 oleh seseorang perempuan keturunan Tionghoa, yaitu Josephine Werratie Komara yang biasa dipanggil dengan sebutan Obin. Kain-kain produksi Bin house merupakan hasil modifikasi kain tradisional Indonesia dari berbagai daerah. Dengan sentuhan kreatifnya, kain-kain itu dibuat dengan tampilan modis agar terkesan kekinian namun tetap berpegang teguh pada pakem yang sudah ada.
 
Kain-kain dari Bin House dikerjakan oleh pengrajin Indonesia yang sudah profesional. Selama bertahun-tahun Bin House konsisten menghasilkan karya kain dengan kumpulan teknik-teknik kreatif dan inovatif yang menggunakan berbagai metode termasuk kombinasi bordir, teknik batik, tenun, pewarna alami agar kelihatan kain unik, kaya nuansa, lebih jelas, dan memiliki pesona sendiri. Pekerjaan dimulai dari pemilihan dan pengolahan serat menjadi benang, kemudian mempersiapkan benang untuk di tenun dengan menggunakan alat yang digerakkan tangan. Dan yang lebih menarik lagi bahwa kain-kain tersebut dikerjakan tanpa bantuan mesin modern sehingga waktu pengerjaan setiap kain memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan dan membutuhkan pekerja yang cukup banyak. Setiap bulannya Bin House mampu menghasilkan sekitar 20.000 meter kain dengan lebih dari 2500 pengrajin kain di berbagai daerah di Indonesia. Harga yang ditawarkanpun relatif mahal mengingat bahwa tingkat kesulitan yang dialami karna tidak menggunakan bantuan mesin modern. 



Bin House membuka toko pertama di Jakarta yaitu di Jalan Purworejo (ex Jalan Teluk Betung) No. 10, Menteng. Dan tersebar outlet lainnya di jakarta yang terdapat di Plaza Indonesia, Grand Indonesia, dan Kemang Raya. Selain di Jakarta, Bin House juga mempunyai outlet di Bali. Dan bukan hanya di dalam negeri saja, Bin House juga membuka outlet di Singapore dan Jepang. Karyanya bukan hanya ada di Asia namun saat ini sudah menembus pasar Eropa, Amerika, dan Timur Tengah. 


Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar